Berita terbaru untuk lagu | tangga lagu | rilis lagu | Lirik Lagu | Arti Lagu, dll yang diupdate terus dan selalu terbaru

Wednesday 18 August 2010

Bersih merupakan cermin Islam ( Islam dan Kebersihan)

Islam agama yang mencintai kebersihan, baik lahir maupun batin, jasmani maupun ruhani. Dalam Islam, istilah yang dekat dengan kebersihan adalah kesucian.

Bahasa yang digunakan Alquran untuk menunjukkan kesucian adalah thaharah dan tazkiyah. Kata thaharah dan turunannya seperti thuhrah, thahir, tathhir, dan mutatahhir sering dikaitkan dengan kesucian fisik. Sementara tazkiyah dan turunannya seperti zakat dan muzakki sering dikaitkan dengan kesucian jiwa. Istilah lain untuk menunjuk kesucian adalah fitrah yang berasosiasi dengan kesucian primordial.

Kesucian dan kebersihan adalah tema yang sangat sentral dalam Islam. Hampir semua kitab fiqh memulai pembahasannya dengan bab thaharah. Islam dibangun dari ritual penyucian. Menyembah Allah melalui salat harus didahului dengan penyucian, melalui wudhu untuk menghilangkan hadats kecil dan mandi untuk menghilangkan hadats besar. Kesucian mengisi aspek batin, kebersihan mewakili aspek fisik.

Aisyah RA meriwayatkan, Rasulullah adalah orang yang sangat peduli kebersihan. Beliau selalu menata rapi jenggotnya, menyukai siwak, dan tidak jarang membersihkan sendiri kamar tidurnya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah: “Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang yang bersih” (HR. Thabrani).

Allah juga menyukai orang-orang yang menyucikan diri, sebagaimana Allah menyukai orang-orang yang bertaubat (Innallah yuhibut tawwabin wa yuhibbul mutathahhirin) (QS. Al-Baqarah/2: 222).

Marilah di bulan ramadan yang akan segera datang, kita melakukan penyucian diri, lahir-batin, jasmani rohani. Secara lahir, mari kita jaga kebersihan dan kesucian diri dan lingkungan. Secara batin, mari kita melakukan amal-amal ibadah untuk membersihkan diri dari kotoran hidup, menahan hawa nafsu, kemudian berzakat sehingga di akhir ramadan kita akan kembali kepada fitrah, sebuah kesucian primordial.

Ali Masykur Musa
Intelektual Muda
(mbs)
Share/Save/Bookmark
Posted by: aroeltsm aroeltsm.blogspot.com, Updated at: 1:25 pm

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan disini

Post Populer